D'Zulfha, anak ayah tersayang.
Hari ini telah kau goreskan tinta dalam lembaran baru sejarah hidup mu.
Tahukah kamu, hari ini kau ayunkan langkah-langkah kecil kaki mu
Menuju gerbang sekolah mu yang pertama.
Hari ini telah kau goreskan tinta dalam lembaran baru sejarah hidup mu.
Tahukah kamu, hari ini kau ayunkan langkah-langkah kecil kaki mu
Menuju gerbang sekolah mu yang pertama.
Kau sendiri yang memaksa untuk sekolah,
Meskipun bunda mu awalnya melarang, karena kamu belum cukup usia
Namun, keinginan kuat mu akhirnya meruntuhkan pendirian bunda mu.
Dan kaulah pemenang nya.
Meskipun bunda mu awalnya melarang, karena kamu belum cukup usia
Namun, keinginan kuat mu akhirnya meruntuhkan pendirian bunda mu.
Dan kaulah pemenang nya.
Hari ini kau bertemu dengan guru pertama mu,
Dan juga teman-teman sekolah mu.
Awalnya kau terlihat agak canggung dengan suasana baru mu,
Tapi akhirnya kau terlihat begitu menikmati dunia baru mu itu.
Dan juga teman-teman sekolah mu.
Awalnya kau terlihat agak canggung dengan suasana baru mu,
Tapi akhirnya kau terlihat begitu menikmati dunia baru mu itu.
Bahkan, taukah kamu,
Ketika lonceng pertanda jam pulang pun,
Ketika kawan mu bersorak riang
Kau malah menangis tak mau meninggalkan sekolah mu.
Ketika lonceng pertanda jam pulang pun,
Ketika kawan mu bersorak riang
Kau malah menangis tak mau meninggalkan sekolah mu.
Maaf ya nak,
ayah tak bisa mengantar mu ke depan gerbang sekolah pertama mu
Hanya doa-doa ayah yang tak pernah terhenti membaluri setiap langkah kaki kecil mu
untuk segala kebaikan mu
Semoga kau kelak tumbuh menjadi pribadi harapan jaman mu.
Bak pohon yang akarnya kuat menghujam ke bumi,
Dahanya kuat, daunya rimbun mengayomi.
Buahnya lebat serta lezat rasanya.
ayah tak bisa mengantar mu ke depan gerbang sekolah pertama mu
Hanya doa-doa ayah yang tak pernah terhenti membaluri setiap langkah kaki kecil mu
untuk segala kebaikan mu
Semoga kau kelak tumbuh menjadi pribadi harapan jaman mu.
Bak pohon yang akarnya kuat menghujam ke bumi,
Dahanya kuat, daunya rimbun mengayomi.
Buahnya lebat serta lezat rasanya.
Kau di sana sekolah,
Ayah di sini juga sekolah,
Kita sama-sama berjuang melawan kebodohan-kebodohan kita,
Ayah di sini juga sekolah,
Kita sama-sama berjuang melawan kebodohan-kebodohan kita,
Semoga Allah berkenan membukakan pintu-pintu Ilmu Nya untuk kita semua
untuk kehidupan yang jauh lebih baik
Di dunia, dan kehidupan abadi sesudah nya
untuk kehidupan yang jauh lebih baik
Di dunia, dan kehidupan abadi sesudah nya
Mugi Gusti Allah ‘ijabahi do’a – do’a kita.
–
Ayah.
0 komentar:
Posting Komentar